Calya membawa dimensi yang kompak, bahkan panjang keselurahan Calya lebih pendek dibandingkan All New Yaris yang hanya 5-seater.
Desainnya yang ringkas ditambah irit bahan bakar, inilah yang menjadikan Toyota Calya jadi pilihan sebagai mobil harian di perkotaan plus bisa jadi mobil keluarga.
Namun untuk sebuah mobil MPV, kenyamanan juga menjadi salah satu faktor yang penting.
Bantingan Calya tidak terasa spesial. Namun normal mengingat banderol yang diberikan Toyota.
Menariknya, Toyota Calya lebih empuk dibanding Avanza dan Agya, bahkan ketika diisi satu penumpang saja.
Suspensi belakangnya pakai Semi Independent Torsion Axle Beam dengan Coil Spring dan Stabilizer.
Selain posisi duduk yang tidak berlebih tinggi, melaju pada kecepatan 100 km/jam atau bahkan lebih, tidak terasa mengambang.
Kehadiran body roll masih natural karena bagaimanapun, ini adalah sebuah MPV. Namun Toyota-Daihatsu sangat mengerti kebutuhan masyarakat Indonesia untuk bisa bermanuver dengan mudah di jalanan sempit.
Tak lupa sistem kemudi Calya sudah mengadopsi EPS (Electric Power Steering) yang lebih ringan saat dioperasikan.
Selain EPS yang membuat setir ringan, radius putar 4,5 m artinya kemampuan memutar baliknya terbaik di antara MPV lain. memudahkan memutar di area yang sempit.
